Wasiat Ketua Umum SH Terate untuk 1 Suro 1433 H
H.Tarmdji Budi Harsono |
Assalamualaikum wr wb. Adik-adik Calon Warga Baru dan Warga SH Terate
yang saya cintai Saudara Ketua Cabang SH Terate di seluruh pelosok
tanah air dan saudara-saudaraku Keluarga Besar SH Terate yang saya
sayangi.
Alhamdulillah, malam hari ini kita bisa berkumpul di sini dalam
jalinan persaudaraan yang dipenuhi rasa asah asih asuh. Persaudaraan
yang tulus dengan didasari rasa saling sayang menyayangi, hormat
menghormati dan bertanggung jawab. Persaudaraan yang tidak memandang
siapa aku dan siapa kamu, tidak dilandasi hegemoni keduniawian, seperti
drajat, pangkat dan martabat, juga bukan persaudaraan yang dibatasi
suku, ras, agama dan antargolongan.
Semua ini, semata-mata hanya karena berkah, rakhmat, hidayah dan
ridlo Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu, mari kita bersama-sama
bermunajat, memanjatkan puji syukur. Sebab hanya karena ridlo-Nya itu
pulalah, kita bisa menyelenggarakan acara Pengesahan Warga Baru SH
Terate 1433 H ini, dalam kondisi sehat wal afiat, tak kurang suatu apa
pun.
Kedua, ucapan terimakasih selayaknya kita haturkan kepada perintis,
pendiri dan tokoh SH Terate yang telah bersusah payah membimbing dan
mengenalkan kita pada ajaran budi luhur tahu benar dan salah, beriman,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagaimana tujuan ajaran SH
Terate.
Adik-adik Calon Warga Baru dan Keluarga Besar SH Terate yang saya cintai.
Mamasuki tahun baru 1433 Hijriah ini, alhamdulillah tugas kita
mengemban dharma dan amanat budi luhur sepanjang tahun 1432
terselesaikan. Hasilnya, harus kita sadari masih jauh dari kesempurnaan.
Sebab, nilai-nilai kesempurnaan itu mutlak milik Allah, Tuhan Yang Maha
Esa. Maknanya, masih banyak kekurangan yang harus dijadikan bahan
evaluasi. Sementara kelebihan yang terjadi selama kita berdharma
sepanjang tahun 1432 H, wajib pula diyakini sebagai karunia Allah, Tuhan
Yang Maha Esa.
Searah itu, mementum tutup tahun 1433 H ini kita jadikan wahana
evaluasi diri. Bersama-sama, mari kita akhiri hal-hal yang negatif dan
kita tatap masa depan dengan penuh optimisme.
Sebab, tugas kita mengemban amanat budi luhur terbentang di depan
mata. Jika tahun 1433 H diibaratkan sebagai pelagan dharma atau
perjuangan memperkokoh eksistensi kemanusiaan, yakinlah, tantangan itu
terbentang di depan mata. Baik tantangan yang berwujud pergeseran nilai
sebagai dampak era transformasi, maupun tantangan yang lahir dari diri
kita sendiri sebagai titah sakwantah (makhluk universal).
Namun demikian, saya perlu mengingatkan kepada saudara saudaraku,
calon warga dan keluarga besar SH Terate, segala bentuk tantangan dan
rintangan itu pada hakikatnya bukan berada di luar diri kita. Tapi ada
di dalam diri kita sendiri. Sebab, musuh terbesar umat manusia adalah
dirinya sendiri. Hawa nafsunya sendiri. Dalam priambole SH Terate
dikatakan “…dalam pada itu SETIA HATI sadar dan yakin bahwa sebab utama
dari segala rintangan dan malapetaka serta lawan kebenaran hidup yang
sesungguhnya bulanlah insan, makhluk atau kekuatan yang di luar
dirinya.”
Menyadari itu, saya menghimbau, mari kita jadikan momentum tahun baru
Hijriyah ini sebagai kajian evaluasi diri (mesu budi), perbanyak
tirakat dan berlomba membersihkan hati. Kemudian, dengan penuh kesadaran
bersama-sama kembali pada nilai-nilai ajaran Setia Hati Terate. Istilah
yang lebih populer, mari kita bersama-sama kembali ke laptop.
Sebagai laku ikhtiar dalam proses menyelamatkan ajaran SH Terate itu
pula, alhamdulillah sekarang kita sudah memiliki hak paten. Sejumlah
aset SH Terate, yang telah mendapatkan hak paten, antara lain
lambang/bagde, baju seragam, tulisan, senam, jurus pasangan, baju batik,
logo dan Mars SH Terate. Sementara kekayaan inteltual dan produk budaya
warisan leluhur SH Terate, saat ini masih dalam proses pengurusan hak
paten. Konsekuensi logis dari hak paten itu, tugas kita adalah
bersama-sama menjaga aset inteltual yang sudah kita patenkan itu dengan
tetap mengedepankan persaudaraan dan nilai-nilai kearifan serta
kesatriaan.
Adik-adik Calon Warga Baru dan
Keluarga Besar SH Terate yang saya cintai.
Dalam kesempatan yang berbahagia ini pula tidak bosan-bosannya saya
katakan, bahwa tujuan SH Terate adalah membentuk manusia berbudi luhur
tahu benar dan salah, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam
jalinan persaudaraan kekal abadi, melalui pelajaran pencak silat.
Persaudaraan yang diyakini dan dianut oleh SH Terate adalah
persaudaraan yang tulus dengan didasari rasa saling sayang menyayangi,
hormat menghormati dan bertanggung jawab. Persaudaraan yang tidak
memandang siapa aku dan siapa kamu, tidak dilandasi hegemoni
keduniawian, seperti drajat, pangkat dan martabat, juga bukan
persaudaraan yang dibatasi suku, ras, agama dan antargolongan.
Maknanya, persaudaraan yang dianut SH Terate adalah sebuah jalinan
persaudaran yang seutuhnya. Sebab SH Terate meyakini, bahwa semua
manusia yang ada di muka bumi ini pada dasarnya sama. Titah sakwantah .
Makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Di mata Allah, yang dinilai hanya kadar
ketakwaannya.
Menyadari hakikat persaudaraan sedemikian itu, maka tugas dan
kewajiban kita yang utama adalah menjaga persaudaraan yang telah kita
yakini ini demi terwujudnya kedamaian dan kelestarian dunia (Mamayu
hayuhning bawono).
Persaudaraan ini, akan tetap utuh kalau kita ini tidak merasa, aku
sing paling kuat, aku sing paling pinter aku sing paling ngerti
(Adigang, adigung, adiguna). Kita dididik penuh kesederhanaan. Status
yang kita sandang saat ini hanya titipan sementara. Dan, itu tidak akan
berpengaruh di dalam paseduluran (persaudaraan).
Terakhir, Alhamdulillah, saat ini sampailah kita di awal tahun 1433
H. Tahun yang dimulai dengan bulan Muharram atau bulan Suro. Bulan penuh
rakhmat, tantangan, barokah sekaligus mukzizat. Juga, bulan penuh
kemenangan yang diberikan Tuhan kepada nabi panutan umat manusia.
Sejarah mencatat, nabi-nabi besar panutan umat terlepas dari ‘bala”
atau bencana yang bersumber atas tragedi kemanusiaan, di bulan Muharram
atau bulan Suro. Merevitalisasi momen ini, pengesahan Calon Warga Baru
SH Terate sengaja dilakukan pada bulan Suro.
Harapannya, calon warga baru yang kita syahkan malam ini, akan
mendapatkan ridlo dan karunia dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.
Dibersihkan jiwaraganya (tinata lahir bathine). Sehingga menjadi SH-wan
atau orang yang berkepribadian Setia Hati. Yakni, seorang yang berbudi
luhur tahu benar dan salah, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, mampu menempatkan rasa keadilan dan arifan dalam pergaulan di
tengah masyarakat, serta selalu terbuka untuk memberikan maaf terhadap
sesama (gung samodra pangaksami).
Kepada Keluarga Besar SH Terate saya tegaskan, mari kita bersama-sama
berjuang untuk memegang teguh ajaran Setia Hati. Mari kita kembali ke
jatidiri. SH Terate ini jangan di bawa kemana-mana. Tapi perjuangkan
terus agar SH Terate ada di mana-mana. Bagi saudara saya, warga SH
Terate yang secara kebetulan atau sengaja mempelajari ilmu (ngelmu)
maupun laku, yang bersumber dari luar ajaran SH Terate, saya meminta,
jadikan itu hanya sebagai bekal pengayaan keilmuan pribadi
masing-masing. Jangan sekali-kali mencoba mencampur adukkan atau
mengajarkan laku dan ilmu yang diperoleh dari luar kepada kadang SH
Terate. Ini terkandung maksud agar kemurnian ajaran SH Teate tetap
terjaga.
Adik-adik Calon Warga Baru dan
Keluarga Besar SH Terate yang saya cintai.
Pada bulan Muharram kali ini, saya mengajak saudaraku di manapun
berada, mari kita jadikan tanggal 1 Suro atau 1 Muharram sebagai Hari
Kelahiran SH Terate. Tujuannnya, agar Keluarga Besar SH Terate selalu
ingat bahwa bulan Suro atau Muharam itu “bulan tirakat”, bulan “mesu
budi”, kemudian, hari-harinya selalu disibukkan dengan berdoa, mesu budi
dan mendekat kepada Allah, sehingga Allah, Tuhan Yang Maha Esa
mengangkat derajat kita ke derajat tertinggi. Kedua, agar SH Terate ikut
didoakan masyarakat banyak yang pada malam 1 Suro melakukan tirakatan,
sehingga SH Terate akan tetap jaya, kekal abadi selama-lamanya. Sebab,
kita yakin, kekuatan dan kesaktian tertinggi manusia tidak ada lain
kecuali doa.
Kepada calon warga baru SH Terate yang malam ini akan disyahkan, saya
berpesan, setelah saudara disyahkan, tolong jaga harkat dan martabat SH
Terate. Jangan sekali-kali saudara menodai citra SH Terate.
Akhirnya, kepada panitia Pengesahan Warga Baru SH Terate, dan semua yang ikut membantu terselenggaranya acara pengesahan ini, saya ucapkan terimakasih. Semoga Allah SWT menjadikan dharma saudara sebagai tanaman yang dikemudian hari berbuah kebajikan..
Akhirnya, kepada panitia Pengesahan Warga Baru SH Terate, dan semua yang ikut membantu terselenggaranya acara pengesahan ini, saya ucapkan terimakasih. Semoga Allah SWT menjadikan dharma saudara sebagai tanaman yang dikemudian hari berbuah kebajikan..
Kepada Adik-Adik Calon Warga Baru SH Terate, saya ucapkan selamat
mengikuti acara pengesahan ini dengan hati yang bersih dan pikiran yang
tenang. Kepada Bapak dan Ibu, saya minta ikut mendoakan. Harapan saya
semoga setelah disyahkan, saudara bermanfaat bagi kemaslahatan umat.
Akhirnya, sebelum mengakhiri sambutan saya, mari kita bersama-sama bersemboyan.
SELAMA MATAHARI MASIH BERSINAR, SELAMA BUMI MASIH
DIHUNI MANUSIA,
SELAMA ITU PULA SH TERATE, TETAP JAYA,
KEKAL ABADI, SELAMA-LAMANYA.
Wassalamualaikum Wr Wb
Ketua Umum SH Terate Pusat Madiun
H. TARMADJI BOEDI HARSONO,S.E
http://www.shterate.com/wasiat-ketua-umum-sh-terate-untuk-1-suro-1433-h/
http://www.shterate.com/wasiat-ketua-umum-sh-terate-untuk-1-suro-1433-h/
0 komentar: